Bagi kebanyakan orang yang bekerja di Jakarta, memiliki hunian di Ibukota merupakan keuntungan tersendiri. Hal ini bisa dikatakan wajar karena dengan demikian lokasi kerja mereka tidak perlu berjauhan dengan tempat tinggalnya. Namun ada pula sebagian orang yang justru lebih memilih untuk tinggal sedikit keluar dari ibukota DKI Jakarta meskipun tempat mereka mencari nafkah berada di ibukota. Salah satu alasannya bisa dikatakan adalah tingginya harga properti di DKI. Hal ini membuat mereka lebih memilih untuk mencari rumah murah di daerah-daerah penyangga ibukota. Perumahan di Bekasi, perumahan di Tangerang, Depok atau bahkan Bogor menjadi alternatifnya. Mereka juga tidak terlalu mengkhawatirkan jarak yang cukup jauh karena moda transportasi umum saat ini sudah semakin beragam. Potensi ini sepertinya dimanfaatkan betul oleh beberapa pengembang properti. Di sebelah timur Jakarta, lebih tepatnya di area Bekasi dan sekitarnya, pilihan perumahannya kini semakin beragam. Tidak hanya membangu
Metland Cibitung Metland Cibitung satu kawasan perumahan yang terintegrasi dengan jaringan transportasi massal atau Transit Oriented Development (TOD). Konsep TOD yaitu adanya integrasi antara hunian dengan akses ke transportasi umum. Metland Cibitung menjadi salah satu kawasan perumahan yang siap terintegrasi dengan transportasi massal yaitu commuter line dengan pemberhentian stasiun Telaga Murni yang berlokasi di dalam kawasan perumahan Metland Cibitung. Metland CIbitung kawasan perumahan seluas lebih dari 400 hektar yang dikembangkan menjadi sebuah proyek mixed-use yang merangkum rumah tapak dan apartemen, komersial, fasilitas pendidikan, rumah sakit, hotel, hingga berbagai fasilitas lainnya. Metland Cibitung diproyeksikan sebagai pusat bisnis di kawasan Cibitung sejalan dengan rencana pengembangan areal komersial seluas 20 hektar Metland Milenia City (MMC). MCC disiapkan sebagai sarana penunjang kebutuhan gaya hidup warga Metland Cibitung dan sekitarnya. Miliki segala kemudahan dan